Dampak Penangkapan Ikan Selama Musim Kemarau: Memahami Konsekuensi bagi Lingkungan dan Masyarakat

Sendawar, Musim kemarau telah tiba, dan seperti biasa, dampaknya mulai dirasakan oleh lingkungan dan masyarakat sekitar, terutama di daerah yang memiliki sungai-sungai kecil, rawa, dan danau sebagai sumber air utama. Kondisi ini menimbulkan berbagai perubahan yang mempengaruhi kehidupan ikan dan manusia, serta kualitas lingkungan air secara keseluruhan.

Salah satu fenomena yang dapat diamati selama musim kemarau adalah berkurangnya pasokan air di sungai-sungai kecil, rawa, dan danau. Hal ini menyebabkan banyak badan air mengalami penurunan volume air, membuat ikan-ikan yang hidup di dalamnya terbatas ruang geraknya. Sebagai akibatnya, ikan-ikan cenderung berkumpul di badan air yang masih memiliki air yang cukup untuk hidup.

Kondisi tersebut memudahkan masyarakat untuk melakukan penangkapan ikan. Namun, aktivitas penangkapan ikan yang meningkat ini juga membawa dampak negatif bagi perairan. Banyak masyarakat yang turun ke sungai melakukan penangkapan ikan akan menyebabkan air menjadi keruh dan merusak ekosistem perairan. Selain itu, ikan-ikan kecil yang tidak ditangkap sering kali mati akibat kegiatan penagkapan ini.

Keluhan masyarakat sekitar area penangkapan ikan juga mulai terdengar. Air sungai yang mereka manfaatkan untuk keperluan sehari-hari menjadi keruh akibat limbah dan sisa-sisa dari aktivitas penangkapan ikan. Kualitas air yang menurun menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih, mengganggu kegiatan sehari-hari, dan bahkan dapat membahayakan kesehatan jika air terkontaminasi.

Kondisi sungai pada sat musim kemarau di Kampung Muara Beloan Kec. Muara Pahuy

Sadar akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penangkapan ikan selama musim kemarau, masyarakat kampung di sekitar sungai mulai melakukan pembatasan terhadap masyarakat dari luar yang ingin melakukan kegiatan penangkapan. Langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menjaga sumber daya ikan agar tidak terkuras.

Pemerintah Kabupaten Kutai Barat pun turut ambil bagian dalam mengatasi permasalahan ini. Dinas Perikanan telah melakukan langkah tegas dengan memasang baliho himbauan untuk menghentikan sementara kegiatan penangkapan ikan yang berdampak buruk bagi kualitas lingkungan air. Himbauan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan perairan dan mengelola sumber daya ikan secara berkelanjutan.

Di sisi lain, opini publik juga semakin menyuarakan keprihatinan terhadap penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab. Dalam sudut pandang peraturan perundang-undangan yang mengatur, penangkapan ikan yang menyebabkan air menjadi keruh dan menyebabkan kematian ikan dianggap sebagai pelanggaran terhadap perlindungan lingkungan hidup. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk mencari solusi yang berkelanjutan guna menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan mendukung keberlangsungan kehidupan ikan serta masyarakat sekitar.

Baliho Himbauan Oleh Dinas Perikanan

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak penangkapan ikan selama musim kemarau, diharapkan dapat diambil tindakan yang tepat guna melindungi lingkungan perairan dan mengatasi permasalahan yang timbul. Upaya konservasi dan pemanfaatan sumber daya perairan yang bertanggung jawab perlu ditingkatkan agar lingkungan dan masyarakat dapat tetap harmonis dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan musim kemarau dan masa depan yang akan datang. (Jack/02/08/2023)

 

 

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *