diskan.kutaibaratkab.go.id., Sendawar, Pengembangan usaha perikanan terus dilakukan di Kabupaten Kutai Barat, dengan melibatkan pihak Pemerintah, Badan Usaha melalui program PPM/CSR, serta upaya mandiri yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini terlihat dengan berkembangnya usaha-usaha perikanan melalui aktifitas pembesaran ikan, pembenihan, dan pengolahan.
Namun dalam menjalankan usaha perikanan seringkali terhambat oleh beberapa kendala diantaranya akses permodalan, pasca panen, serta minimnya kemampuan teknis dalam mengelola usaha. Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan untuk menjawab persoalan tersebut adalah melalui pemberian bimbingan secara teknis terkait usaha perikanan. Melalui inisiasi dari PT. Gunung Bayan Pratama Coal dan Dinas Perikanan melaksanakan Pelatihan Manajemen Pengelolaan dan Budidaya Ikan untuk Kelompok Binaan PT. Gunung Bayan Pratama Coal (PT. GBPC). Pihak Manajemen yang diwakili oleh Taufik menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang melalui aktifitas budidaya perikanan dengan memanfaatkan areal bekas tambang. Aktifitas pemanfaatan lahan eks tambang ini telah dilakukan dengan melakukan usaha budidaya ikan dalam keramba atau jarring apung serta pencetakan 6 (enam) unit kolam dan dilengkapi gudang serta sistim pengairan menggunakan listrik tenaga surya.
Adapun komoditi yang tengah dikembangkan adalah ikan nila, dan bahkan telah dialkukan beberapa kali panen. Kepala Dinas Perikanan Perikanan Kabupaten Kutai Barat, Dr. Ir. S.A. Samson, M.Si., M.Sc. dalam sambutan pada acara pembukaan menyambut baik kegiatan ini mengingat persoalan teknis merupakan hal penting yang harus diketahui oleh para pelaku usaha perikanan sehingga mampu mengatasi persoalan-persoalan yang timbul dalam menjalankan usahanya. Selanjutnya dalam paparan materinya S.A. Samson menekankan pentingnya pengetahuan teknis seperti penangnan benih, pakan, pasca panen, serta manajemen kualitas air, serta perhitungan untung dan rugi dalam menjalankan usaha. “Peluang usaha perikanan saat ini terbuka lebar mengingat semakin meningkatnya kebutuhan protein yang bersumber dari ikan, ditambah lagi dengan penempatan Kawasan Ibu Kota Negara di pulau Kalimantan, akan menambah pesatnya aktiftas perekonomian” ujar Samson. Di sesi lain acara pelatihan, peserta juga memperoleh pengetahuan tentang penguatan kelembagaan kelompok melalui administrasi yang disampaikan oleh Jakaria, S.Pi, dan materi pengelolaan pembenihan yang disampaikan oleh Teysen Fernades, S.Pi. Dalam dialog dengan anggota Kelompok Pelaku usaha perikanan Talenta dari kampung Muhur Kecamatan Siluq Ngurai menyampaikan beberapa harapan kepada pihak PT. GBPC dan Dinas Perikanan agar terus melakukan bimbingan kepada masyarakat. “kami sangat membutuhkan bimbingan dari Pihak PT. GBPC dan Dinas Perikanan, sehingga usaha kami dapat berlangsung secara terus-menerus” ujar Manalu, salah seorang anggota kelompok Talenta.
Selain mendapatkan materi, anggota kelompok diberikan kesempatan untuk melihat aktifias pembenihan di dalam bangsal pembenihan, serta melihat secara langsung aktifitas penumbuhan pakan alami dan dan penanganan benih serta induk di Balai Benih Ikan Lokal Mentiwan, Dalam kunjungan tersebut dilakukan juga kegiatan dialog antara peserta dengan pihak Balai Benih terkait proses yang tengah dilakukan.
Setelah selesai kegiatan kunjungan ke lapangan ini, maka kegiatan ini ditutup penyelenggaraannya. (Jacc/23/0/2022).
