UPTD Balai Benih Ikan Lokal Mentiwan

Kepala UPTD Balai Benih Ikan Lokal Mentiwan

Nama : Teysen Fernandes, S.Pi.

MENGENAL UPTD BALAI BENIH IKAN (BBI) LOKAL MENTIWAN

BBI Mentiwan terletak di daerah Mentiwan Kampung Melak Ulu Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat Propinsi Kalimantan Timur. Tepatnya sekitar 3 km ke arah Kampung Muliaq Kecamatan Sekolaq Darat. Suhu udara berkisar 30-32 oC dengan ketinggian + 200 meter diatas permukaan laut. Secara Geografis terletak pada 115°47’32″E dan 0°14’25″S. Adapun Luas Areal Balai Benih Ikan Lokal (BBI) Mentiwan + 1,8 Ha yang terdiri dari 1 Ha areal perkolaman, dan 0,8 Ha areal perkantoran, rumah dan mess karyawan serta sarana penunjang lainnya. Sedangkan sumber air untuk perkolaman dan sarana perbenihan berasal dari waduk mentiwan yang membendung sungai barong. BBI Mentiwan dibangun pada tahun 2006 melalui kegiatan DAK-Non DR Bidang Perikanan, dengan beberapa fasilitas perkantoran dan Kolam. Kemudian pada tahun 2007 melalui program yang sama dilakukan pembangunan beberapa unit gedung diantaranya gudang, Laboratorium basah dan Kering, Rumah Dinas Pegawai, dan beberapa peralatan penunjang lainnya, sedangkan pada Tahun 2008 pembangunan diarahkan untuk jalan lingkungan, landscape, serta sarana pompa air dan penunjang kolam.
Visi

Menjadikan Balai Benih Sebagai Institusi Pelayanan Prima dalam Pembangunan dan Pengembangan SistemBudidaya Air Tawar yang Berdaya Saing, Pusat pendidikan dan Wisata Mina, Berkelanjutan dan Berkeadilan
Misi

Meningkatkan kapasitas kelembagaan
Mengembangkan rekayasa teknologi budidaya berbasis akuabisnis dan melaksanakan alih teknologi kepada dunia usaha
Mengembangkan sistem informasi iptek perikanan
Meningkatkan jasa pelayanan dan sertifikasi
Memfasilitasi upaya pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan

Sarana dan Prasarana Pendukung
Pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) Lokal BBI Mentiwan yang terletak di Kampung Melak Ulu kecamatan Melak ini merupakan satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kutai Barat di bawah kendali Bidang Perikanan. Sejak pembangunannya pada Tahun Anggaran 2006 , Balai Benih Ikan ini telah mendapatkan Anggaran Pembangunan sebanyak tiga kali yaitu TA. 2006, TA. 2007, TA. 2008. Melalui Anggran yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat baik melalui Dana DAK maupun APBD II, sampai dengan Tahun Anggaran 2008 telah terbangunan beberapa sarana diantaranya; Kantor, Balai Pertemuan Umum (BPU)Bangsal Pembenihan beserta sarana perbenihan, Rumah Gain Set, Rumah Pompa, Rumah Jaga, Gudang, Laboratorium Basah, Laboratorium Kering, Mess Karyawan, Rumah Dinas Kepala BBI, Pembangunan Unit Kolam, Pemagaran Kolam, Pemagaran Lokasi Perkantoran, Instalasi Jaringan Listrik, penguatan Land scape, Jalan Lingkungan, Peralatan Laboratorium, Tempat Parkir, Penunjang Operasional Petugas berupa kendaraan Roda Dua dan Roda Empat. Sampai dengan saat ini kondisi bangunan dan asset masih baik. Tahun 2009 merupakan tantangan bagi Balai Benih Ikan (BBI) Mentiwan. Hal ini di karenakan BBI ini diharapkan mulai dapat beroperasi secara maksimal. Mengingat pula bahwa di Tahun 2009 semua sarana untuk kegiatan perbenihan diharapkan mampu berfungsi secara optimal. Operasional BBI selama ini terkendala oleh pasokan air dan listrik. Untuk kegiatan perbenihan misalnya, sumber air harus dipompa dengan menggunakan mesin pompa bertenaga diesel, sedangkan untuk pasokan listrik mengandalkan gainset dengan kapasitas 10.000 Watt berpenggerak Diesel, ketiadaan biaya operasional untuk BBI ini menyebabkan belum bisa beroperasi secara maksimal. Barulah di Tahun Anggaran 2009 biaya operasional dianggarkan walaupun dirasakan masih sangat minim. Sampai dengan Tahun Anggaran 2008, jumlah Anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat untuk pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) Mentiwan + 2 M. Anggaran tersebut diarahkan untuk penyiapan sarana dan Prasarana Penunjang untuk beroperasinya Balai Benih. Adapun Proyeksi Penggunaan dana pertahun anggaran yaitu TA. 2006 sebesar Rp. 1,160.000.000,- kemudian pada Tahun Anggaran 2007 Rp. 2.599.764.000,- Dan pada Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp. 2.292.456.750,- Sehingga Total Anggaran lebih kurang Rp. 6.052.220.750,-. Sedangkan untuk Tahun Anggaran 2009, Balai Benih Ikan (BBI) Mentiwan kembali mendapatkan suntikan dana sebesar Rp. Yang diarahkan untuk penguatan dinding kolam serta perbaikan saluran utama air, penyambunagn listrik, pelatihan petugas BBI, dan penunjang operasional lainnya. Diharapkan pada tahun 2009 ini BBI mulai dapat beroperasi maksimal.
Tujuan dan Sasaran
Dengan eksistensinya BBI Mentiwan untuk memenuhi fungsi dan tugasnya sebagai sumber penyediaan benih, maka ada beberapa rumusan tujuan dan sasaran yang harus dicapai oleh BBI antara lain ; Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia Balai Benih; Meningkatkan efektifitas dan produktifitas kinerja Balai Benih; Menyediakan teknologi adaptif; Menyediakan benih dan induk bermutu; Mempercepat penyebarluasan iptek perikanan; Memperkuat peran balai benih sebagai pusat iptek budidaya; Meningkatkan keterampilan pembudidaya ikan dan pendamping teknologi; Meningkatkan kualitas produk perikanan budidaya; Meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP); Melestarikan sumberdaya perikanan budidaya; Memelihara lingkungan budidaya perikanan. Kedepan BBI diharapkan mampu melakukan proses Optimalisasi lahan dan sarana Balai Benih dengan menggerakkan sumberdaya manusia secara profesional untuk menghasilkan teknologi budidaya dan induk serta benih unggul dalam rangka mendukung pengembangan kawasan budidaya air tawar, serta memberikan pelayanan prima. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia Balai Benih; Pembangunan sarana dan prasarana serta fasilitas balai; Penyediaan benih dan induk yang bermutu; Peningkatan rekayasa teknologi budidaya; Optimalisasi pemanfaatan jasa dan asset Balai Benih; Pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya perairan; Penerapan sertifikasi sistem mutu dan pengawasan budidaya; Pengembangan sistem informasi perikanan budidaya; Pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan; Penerapan teknologi budidaya ramah lingkungan; Perikanan berbasis budidaya.