Penganekaragaman Produk Olahan Perikanan Untuk Sasar Anak Gemar Makan Ikan

Sendawar (8/9), Persoalan Stunting menjadi perhatian serius bagi Pemerintah. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.  Tentu saja hal ini sangat berpengaruh pada kualitas Sumber Daya  para penerus bangsa nanti.  Jumlah keluarga terdata dan keluarga berpotensi Resiko Stunting Kalimantan Timur, PK21 di Kabupaten Kutai Barat 40.117 dan 21.768 (sumber http://kaltim.bkkbn.go.id), sehingga perlu mendapatkan perhatian serius untuk pencegahan dan penanggulangannya.  Pemerintah Kabupaten Kutai Barat sendiri telah melalkukan berbagai upaya untuk pencegahan dan penanggulangan persoalan stunting.  Bupati Kutai Barat telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran dan stakeholder melalui Surat Edaran Nomor :476/2680/D2PKBP3A-TUP/VII/2002 tentang Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pendampingan Bagi remaja, Calon Pengantin, Keluarga Muda dan pencegahan Perkawinan Anak, Kabupaten Kutai Barat, tanggal 25 Juli 2022.

Dinas Perikanan Kutai Barat tentu saja memiliki peran yang cukup strategis untuk mengambil andil dalam upaya penurunan angka stunting ini.  Peran ini dapat dilakukan dengan pengenalan kepada anak-anak usia dini untuk gemar mengkonsumsi ikan. Serta memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa ikan memeiliki kandungan protein yang cukup bagi pertumbuhan serta perkembangan otak anak.

Untuk diketahui bahwa ikan memiliki keunggulan dibanding produk penghasil daging lainnya, selain bergizi tinggi harganya terbilang murah, dan tentu saja enak untuk dikonsumsi oleh berbagai jenjang usia.

Sumber gambar : www.kemkes.go.id

Kabupaten Kutai Barat yang hanya mengandalkan perairan umum daratan sebagai sumber pengahsil ikan ternyata telah mampu memenuhi kebutuhan protein ikan bagi kebutuhan masyarakatnya.  Berdasarkan data statistik Dinas Perikanan, angka konsumsi ikan masyarakat Tanaa Purai Ngeriman pada tahun 2021 tercatat 38/Kg/Kapita/Tahun, dan tentu saja hal ini akan terus ditingkatkan.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Perikanan untuk memperkenalkan serta mengugah anak-anak untuk gemar makan ikan adalah dengan mengenalkan beragam produk olahan perikanan.  Produk olahan perikanan yang dikemas, dan rasa yang menarik diantaranya berupa abon, nugget, bakso, empek-empek, kerupuk, amplang yang semuanya berbahan baku ikan.

Aneka ragam produk olahan perikanan dalam bentuk amplang dan Sosis, kerupuk, abon dan lainnya

Sehingga kedepannya diharapkan melalui program penganekaragaman produk hasil perikanan ini bisa meningkatkan konsumsi ikan pada anak usia dini, yang pada akhirnya bisa mencukupi kebutuhan protein essensial bagi perkembangan tubuh dan perkembangan otak anak. (Jack/9/9/2022).

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *